Menjadi Anti-Sosial adalah Keren! The otaku reader
Masalah gejala sosial yang satu ini memang selalu terjadi di setiap jaman, tetapi bagaimana kalau oleh golongan tertentu yg mempunyai kuasa dan duit memanfaatkannya untuk keuntungan pribadi. misalnya dengan mempopulerkan gaya hidup anti-sosial secara 'sublim' melalui budaya pop yg melanda anak-anak muda dan mungkin sekali remaja dewasa dan orang tua di masa depan.
Otaku pernah terjebak dikatakan sebagai golongan penggemar terhadap sesuatu secara berlebihan. Tanggapan terhadap otaku sudah mulai terbuka. tetapi ada yg lebih berat daripada otaku ini yaitu NEET dan Hikikomori.
NEET alias orang2 yg tidak kerja, tidak terdidik dan ga punya keahlian. Ini adalah tahap paling buruk dari Freeter dan Slacker (mereka yg tergantung pada kerja sampingan). tetapi anehnya, seorang tukang sapu sekolah dan satpam supermal bisa tetap bersosialisasi.
katanya efek terburuk dari masalah status sosial dalam masyarakat yg menuntut macam2lah yg mengakibatkan tumbuhnya kumpulan NEET ini. Golongan ini adalah golongan termarjinal atau tersingkir dari ekonomi dan budaya.
Kalau di Jepang, kejadian ini berlangsung karena efek samping dari kemajuan budaya, ekonomi dan teknologi-nya, sedangkan di Indonesia dan sebagian negara2 berkembang di Asia (yg belum cukup maju dan mapan spt jepang) menjadikannya panutan untuk di tiru dengan alasan 'cool!'
Menjadi otaku yang anti-sosial itu keren abis! So, what gitu, loh!:)
Otaku pernah terjebak dikatakan sebagai golongan penggemar terhadap sesuatu secara berlebihan. Tanggapan terhadap otaku sudah mulai terbuka. tetapi ada yg lebih berat daripada otaku ini yaitu NEET dan Hikikomori.
NEET alias orang2 yg tidak kerja, tidak terdidik dan ga punya keahlian. Ini adalah tahap paling buruk dari Freeter dan Slacker (mereka yg tergantung pada kerja sampingan). tetapi anehnya, seorang tukang sapu sekolah dan satpam supermal bisa tetap bersosialisasi.
katanya efek terburuk dari masalah status sosial dalam masyarakat yg menuntut macam2lah yg mengakibatkan tumbuhnya kumpulan NEET ini. Golongan ini adalah golongan termarjinal atau tersingkir dari ekonomi dan budaya.
Kalau di Jepang, kejadian ini berlangsung karena efek samping dari kemajuan budaya, ekonomi dan teknologi-nya, sedangkan di Indonesia dan sebagian negara2 berkembang di Asia (yg belum cukup maju dan mapan spt jepang) menjadikannya panutan untuk di tiru dengan alasan 'cool!'
Menjadi otaku yang anti-sosial itu keren abis! So, what gitu, loh!:)
Comments
Post a Comment