NeueCergam: Membangun Konsep Sastra Grafis

Cergam is a term that used to call Indonesia's comics book. I've been thinking to build a concept of a new approach to Indonesia's comics. Some of us may known an exhibition held by Norman Rockwell museum called "LitGraphic: The World of Graphic Novel".
That words: LitGraphic, was similar to my concept of 'sastra grafis' or translated as 'graphic literature'. A Neue-Cergam means to find a new way of telling stories through graphics elements: photos, elements of graphics, pictures, drawings, everything that we graph or printed on a surface.
Sekarang ini gue lagi iseng2 aja membentuk sebuah konsep neue-cergam yg sebenarnya berangkat dari latar belakang pendidikan dkv (desain grafis) gue dan kecintaan pada sastra. pendek kata hal itu melahirkan ide gue tentang cergam sebagai sastra grafis (sastra + desain grafis). Cergam lama yg gue ikutsertakan ke komikasis itb beberapa tahun lalu adalah eksprimentasi awal dengan mengambil inspirasi dari koleksi foto2 album kenangan masa kecil dengan judul 'Masa Kecil' yang berkebetulan sama dengan judul puisi "masa kecil" joko pinurbo. setelah cukup lama ditinggalkan, gue kembali merenungkan ttg sastra grafis ini. dengan kondisi yang ada sekarang ini dan memperhatikan kecenderungan perubahan teknologi home printing dan juga teknologi fax print fotokopi yg menyatu di satu mesin, akhirnya gue kepikiran kalau sastra grafis bisa dipermainkan dengan kemudahan itu. Kalau membeli satu set mesin fotokopi tentu mahal, tetapi masih lebih murah membeli satu set mesin fax, fotokopi dan scan yang sekarang menjadi trend utk perkantoran.
Kualitas fotokopi sekarang pun malah sudah seperti hasil scanning, spt mesin xerox-fuji belakangan ini. Scan, edit, dan print, menjadi metode yang menarik utk dijadikan ruang bermain bagi sastra grafis. Sebuah mesin scan dapat dipermainkan utk mencari kemungkinan2 baru sebagai bahasa ungkap sastra fotokopian.

ini dulu, ntar dilanjutkan kembali.

Comments

Popular Posts